Cari Blog Ini

Warehouse Safety

Safety first..ya tepat, hal paling utama di Logistics hulu migas adalah Safety. Seperti diketahui bersama kegiatan Logistics dan Pergudangan memiliki karakteristik pekerjaan high risk dan berpotensi terjadinya unsafe condition dan unsafe act. Menurut data dari U.S. Bureau of Labor Statistics (BLS) pada tahun 2019 di Amerika (USA) terdapat sekitar 200 ribu kejadian cidera di area kerja Warehouse dan Transportation.

Oleh sebab itu setiap melaksanakan pekerjaan di lapangan untuk mengurangi atau meminimalisir resiko perlu dilakukan langkah - langkah manajemen resiko seperti pada bagan dibawah ini


Saat pernah menangani Warehouse di sebuah KKKS, beberapa hal dasar yang diterapkan untuk mencegah dan mengurangi terjadinya incident dan accident  adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan Risk Assessment, JSA (Job Safety Analysis), Guideline dan SOP untuk semua pekerjaan Logistics terutama yang high risk.

Contoh Risk Assessement
Sumber : Dokumen Pribadi

Contoh JSA
Sumber : Dokumen Pribadi

2. Toolbox dan pemberian pelatihan kepada personel Logistics terkait dengan safety seperti penggunaan PPE, Leadership, Basic Safety, Chemical Material Arrangement, Explosive Arrangement dsb.

3. Pengaturan material dan gudang
A. Material 
Material perlu diklasifikasikan sebagai berikut High Risk, Medium Risk dan Low Risk. Ini diperlukan karena penanganan setiap material berbeda misalnya chemical material yang flammable dan korosif tentu merupakan high risk material maka perlu disimpan pada storage tertutup, pemasangan diamonds shape chemical Symbol, pemasangan grounding, penggunaan pallet khusus. Oleh sebab itu MSDS sangat penting untuk mengetahui karakteristik, komposisi, cara handling dan PPE yang harus digunakan.

Material high risk lainnya adalah tubular terutama pada saat penyusunan. Sebaiknya material tubular harus dilengkap dengan econo rap agar memudahkan dan lebih aman ketika proses handling dan tidak perlu menggunakan crane pada saat pengangkatan. Bisa menggunakan forklift yang dilengkapi stabillizer.

Contoh tubular yang dilengkapi dengan econo rap
Sumber : Dokumen Pribadi

B. Gudang 
Gudang dan fasilitasnya harus disesuaikan dengan jenis dan klasifikasi resiko material. Beberapa tipe gudang seperti
a. Gudang Tertutup digunakan untuk material yang rentan terhadap cuaca, mudah rusak, mahal dsb.
b. Gudang Semi Terbuka digunakan untuk material yang memerlukan sirkulasi udara seperti oxygen dan acetylene.
c. Gudang Pendingin/Cold Storage digunakan untuk material yang memerlukan temperatur tertentu seperti V-Belt, Safety Shoes, spare parts elektronik dsb.
d. Explosive Storage digunakan khusus untuk bahan peledak dan detonator.
e. Gudang Scrap digunakan untuk material yang sudah dalam kondisi tidak layak pakai atau rusak dan tidak tercatat pada buku gudang seperti potongan pipa, tubing reject.

Fasilitas gudang juga sangat penting untuk mencegah terjadinya accident misalnya terjadinya kebakaran. Oleh sebab itu gudang musti dilengkapi dengan beberapa fasilitas dan peralatan sebagai berikut
a. Pemasangan fire protection system seperti water spray, APAR, hydran.
b. Pemasangan smoke detector dan fire alarm.
c. Pemasangan eyewash, lightning arrester.
d. Pembuatan safety sign seperti pamflet, poster, floor marking dsb.

Contoh gudang dengan floor marking
Sumber : Dokumen Pribadi

4. Pengaturan alat angkat dan angkut
Alat angkat dan angkut wajib dilakukan inspeksi dan perawatan secara berkala. Untuk alat angkat seperti forklift dan crane wajib memiliki  Sertifikat SILO (Surat Izin Layak Operasi) termasuk operatornya juga memiliki sertifikat SIO (Surat Izin Operasi). Aksesoris atau peralatan - peralatan lainnya seperti sling, shackle, hoist hooks juga wajib dilakukan inspeksi berkala oleh instansi terkait. Sedangkan alat angkut seperti truck, flat bed, dump truck minimal memiliki izin kir.


Terima kasih. Salam Logistics!
Bogor, Juli 2020

Referensi

2. Swartz George, Warehouse Safety, A Practical Guide to Preventing Warehouse Incidents and Injuries

Tidak ada komentar:

Posting Komentar