Kali ini kita akan bahas mengenai master code atau kodefikasi dan material master yang terkadang luput dari perhatian padahal aktivitas ini sangat penting salah satunya pada saat proses permintaan material. Apabila deskripsi material stock salah atau tidak lengkap maka proses pengadaan dapat terhambat.
Hal dasar pada pembuatan master code adalah kodefikasi dan spesifikasi atau deskripsi material. Secara best practice dan mengacu pada PTK 007 buku ketiga tata cara-nya adalah sebagai berikut
a. Identifikasi jenis material apakah drilling accessories, OCTG, engine spare parts, general parts dsb.
b. Tentukan short dan long description material dengan referensi pada dokumen pembelian atau manual book material. Urutannya sebagai berikut : General, class, specific, sub specific, connection, part number dsb. Contoh : Tubing,2-7/8, J-55, NUE.
c. Kodefikasi. Saat ini terdapat beberapa metoda yang masih digunakan oleh KKKS seperti MESC, KIMAP dan yang terbaru sesuai dengan standar di PTK 007 Buku ketiga. Pada intinya susunan dan tata cara-nya serupa yaitu sebagai berikut
Kodefikasi mengacu pada PTK007 Buku Ketiga
Sumber : PTK 007 Buku Ketiga
Contoh kodefikasi material stock mengacu pada standard KIMAP (10 digit)
KIMAP : 5004439663
Short Description : GEAR, CAT 4D-3966
Long Description : GEAR, CAT 4D-3966, PARTS FOR CATERPILLAR M. GRADER 120 B, SERIAL NO:64U 08105
50 : Main Group : Tractor & Trailer
04 : Sub Group : Caterpillar Spare
43 : Sub - sub group : model, tipe, class parts
3443 : itemized code : unit of issue, part for dsb.
Yang perlu diperhatikan adalah kodefikasi pada Main Group dan Group yang tidak boleh keliru.
Setelah kodefikasi dan deskripsi terbentuk maka selanjutnya melakukan upload pada ERP System. Beberapa hal umum ketika upload pada ERP System yang diperlukan adalah kodefikasi, deskripsi, harga material, penentuan harga apakah standard atau moving average price, UoM ( unit of Measurement), plant, jenis material (capital atau non capital), valuation class (kode acuan terkait pada general ledger accounting) dan bin location.
Tampilan dasar material master pada ERP - SAP
Sumber : http://winshuttle-help.s3.amazonaws.com/
Pada tampilan gambar diatas, hal dasar yang wajib diisi adalah material code, material description, Base Unit of Measure, Material Group.
Sumber : https://erproof.com/
Selanjutnya sesuai gambar diatas mengisi setting up pada MRP. Sebenarnya dapat tidak diisi namun jika material tersebut adalah routine usage maka sebaiknya dilakukan pengisian pada MRP Type, Reorder Point dan Maximum Stock Level. Lot size dan minimum lot size bisa diisi, biasanya untuk material yang sifatnya bulk seperti fuel.
Sumber : http://www.sapspot.com/
Selanjutnya mengisi valuation class dan harga material. Harga material dapat mengacu moving average price (MAP) atau standard price sesuai dengan kebijakan perusahaan. Namun rata - rata KKKS menerapkan metoda harga material secara MAP.
Terima Kasih & Salam Logistics!
Bogor, Agustus 2020